Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan nama dan logo baru Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Peluncuran dilakukan langsung oleh Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (22/6).
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan bahwa transformasi ini merupakan langkah strategis menuju profesionalisme dan kepercayaan publik. Ia menyebut, “Saya bersama Bang Doel menaruh harapan tinggi kepada Bank Jakarta untuk menjadi bank profesional dan disiapkan masuk IPO tahun depan.”
Pemerintah Provinsi, sebagai pemegang saham mayoritas, telah menugaskan jajaran direksi dan komisaris untuk meningkatkan kinerja dan citra bank melalui rencana penambahan modal sekitar Rp3 triliun. Pramono juga mengungkapkan rencana pembangunan kantor representatif Bank Jakarta yang bisa menjadi kebanggaan warga ibu kota.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus Haryoto Widodo, menyampaikan bahwa rebranding ini mencerminkan semangat baru dalam menghadapi tantangan zaman. “Inilah simbol kesiapan kami menatap masa depan yang lebih adaptif dan profesional,” ujarnya.
Selama enam dekade, Bank DKI telah berperan sebagai bank pembangunan daerah. Namun, Agus menilai, persaingan yang kini melibatkan bank digital dan perusahaan teknologi finansial menuntut perubahan menyeluruh, termasuk identitas korporasi.
Rebranding ini, menurut Agus, menjadi awal dari transformasi berkelanjutan yang mencakup digitalisasi layanan, modernisasi infrastruktur IT dan penguatan budaya kerja berbasis nilai EPIK: excellence, professionalism, integrity, customer focus, dan collaboration.
Bank Jakarta juga akan memperbaiki proses bisnis secara menyeluruh, mulai dari kualitas kredit, penghimpunan dana murah, hingga manajemen risiko berbasis tata kelola modern. Langkah-langkah ini diharapkan menjadikan Bank Jakarta tumbuh sehat dan berdaya saing tinggi.
Dengan peluncuran ini, Pemprov DKI Jakarta menegaskan dukungannya terhadap transformasi BUMD menuju kemandirian dan kontribusi nyata dalam ekosistem ekonomi digital ibu kota.