*, Sosial  

Distribusi Air Galon di Kepulauan Seribu, Bupati: Masyarakat Harus Bersyukur atas Bantuan Donatur

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Pulau Kelapa — Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, secara simbolik menyerahkan bantuan air minum galon merek Aqua kepada warga Kelurahan Pulau Kelapa dalam sebuah seremoni di halaman Kantor Lurah Pulau Kelapa.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif sosial yang digagas oleh Antheia Peduli, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi niat baik donatur dan berharap program ini dapat terus berjalan. “Bantuan ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan dasar warga, terutama dalam menghadapi keterbatasan sumber air bersih di wilayah kepulauan. Program ini akan berkelanjutan, dan setiap kepala keluarga akan menerima isi ulang secara rutin,” ujar Fadjar.

Program ini menargetkan lebih dari 8.900 kepala keluarga di Kepulauan Seribu, dengan total distribusi mencapai 10.000 galon per bulan.

Distribusi dilakukan secara bertahap ke beberapa kelurahan, termasuk Pulau Panggang (2.137 galon), Pulau Kelapa (2.206 galon), Pulau Harapan (884 galon), Pulau Untung Jawa (806 galon), Pulau Pari (1.135 galon), dan Pulau Tidung (1.791 galon).

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Public Relations The Antheia, Nur Azizah, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari The Antheia Project, yang berfokus pada edukasi, advokasi, dan aksi nyata di bidang lingkungan dan sosial.

“Kami adalah organisasi lingkungan yang peduli terhadap masyarakat. Melalui Antheia Peduli, kami ingin terus berkolaborasi dengan warga Pulau Kelapa,” ujarnya.

Antusiasme warga terhadap program ini cukup besar. Masriyah (47), ibu rumah tangga warga RT 007 RW 04 Kelurahan Pulau Kelapa, menyebut bahwa bantuan ini memiliki makna lebih dari sekadar kebutuhan dasar.

“Setetes air, seribu arti. Ibu Ruhani Nitiyudo, putri H. Robert, telah berbuat kebaikan besar bagi kami. Sebagai masyarakat, kami berterima kasih dan mendoakan agar beliau diberikan kesembuhan dan kebaikan,” ujarnya.

Senada dengan Masriyah, Kolilah (53), warga RT 005 RW 03 Kelurahan Pulau Kelapa, berharap program ini bisa berlangsung setiap bulan. “Alhamdulillah, bisa mengurangi biaya dapur. Kalau tiap bulan, lebih baik lagi,” katanya.

Dengan tantangan geografis dan akses terhadap sumber air bersih yang terbatas, program bantuan ini menjadi langkah penting dalam memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Ke depannya, mekanisme jangka panjang untuk keberlanjutan program ini masih menjadi pertanyaan besar, terutama dalam menyeimbangkan dampak sosial dan ekonomi bagi komunitas lokal.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!