Pulau Lancang — Sampah kiriman kembali mencemari kawasan pesisir Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari. Sepanjang garis pantai dipenuhi berbagai jenis limbah, mulai dari tanaman eceng gondok hingga plastik, yang terbawa arus laut sejak pagi, Rabu (25/6/2025).
Penanganan cepat dilakukan menyusul laporan visual dari warga dan tim kelurahan. Lurah Pulau Pari, Muhamad Adriansyah, mengatakan bahwa koordinasi lintas instansi langsung digelar. “Wilayah perairan menjadi tugas PJLP dari Sudin Lingkungan Hidup, sementara daratan dibersihkan anggota PPSU,” ujarnya.
Adriansyah menegaskan pembersihan dilakukan serentak agar sampah tidak menumpuk dan menimbulkan gangguan aktivitas warga maupun wisatawan. “Kita bergerak bersama untuk menanggulangi sampah kiriman dari daratan ini,” tambahnya.
Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat Sudin LH Kepulauan Seribu, Riza Lestari Lingsih, memastikan seluruh personel PJLP dikerahkan untuk menangani situasi ini. Ia juga menyebut bahwa pihaknya masih dihadapkan pada persoalan klasik soal sampah laut.
“Masalah sampah kiriman tidak bisa selesai sekali angkat. Ini butuh kebijakan menyeluruh, bukan hanya kerja petugas lapangan,” kata Riza.
Hingga pukul 15.00 WIB, pantauan tim lapangan menunjukkan kondisi pantai telah bersih dari tumpukan sampah. Jenis sampah organik dan anorganik yang sempat mendominasi pesisir telah dikumpulkan dan dibawa ke titik pembuangan untuk dimusnahkan dengan sistem pembakaran terkendali.
Meskipun penanganan cepat dilakukan, kejadian ini menjadi pengingat bahwa kawasan pesisir tetap rentan terhadap dampak perilaku buang sampah sembarangan dari daratan Jakarta dan perairan sekitarnya.
Pemerintah Kelurahan Pulau Pari berharap kesadaran kolektif masyarakat terhadap laut tidak berhenti pada level penanganan, tapi juga pencegahan. Karena laut tidak pernah memilih siapa yang mengotori—tapi selalu menagih untuk dibersihkan.