Pulau Payung – Warga Pulau Payung RT 006 RW 04 Kelurahan Pulau Tidung kembali mengeluhkan buruknya akses jaringan seluler yang sudah berlangsung lama. Meski permasalahan ini telah sering disampaikan dalam forum resmi seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), solusi nyata masih belum terlihat.
Tokoh masyarakat setempat, Salim, menyebut bahwa sinyal ponsel hanya tersedia di pinggir pantai, sedangkan di wilayah pemukiman hampir tidak ada koneksi sama sekali. “Kalau sudah masuk ke wilayah rumah warga, sinyal langsung hilang. Kami sudah lama mengeluh soal ini, tapi belum ada perubahan,” ujarnya.
Warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk membangun akses telekomunikasi yang layak, mengingat Pulau Payung dihuni oleh 65 KK dengan lebih dari 200 jiwa. Menurut Salim, kondisi ini menghambat komunikasi dan mobilitas warga, terutama dalam situasi darurat.
Ironisnya, di Pulau Payung saat ini telah berdiri Asha Resort, sebuah resor eksklusif yang setiap pekannya dikunjungi ratusan wisatawan. Sementara warga masih kesulitan berkomunikasi, para pengunjung menikmati fasilitas premium. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Saat dikonfirmasi mengenai masalah ini, Kepala Suku Dinas Kominfotik Kepulauan Seribu, Setyadi Pramono menjelaskan bahwa sesuai Pergub No.57 Tahun 2022 tentang SOTK, Diskominfotik tidak lagi memiliki kewenangan terkait pembangunan Tower BTS atau koneksi seluler.
Dengan kondisi ini, warga berharap pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun penyedia layanan telekomunikasi, dapat segera mencari solusi. Tanpa akses komunikasi yang memadai, kehidupan warga Pulau Payung akan semakin terhambat, sementara sektor pariwisata terus berkembang.